![]() |
Memang benar, Jasa Guru memang tak ternilai dengan apapun.
Karena mereka ,kita bisa membaca, kita bisa menulis dan kita bisa mengetahui sesuatu yang mungkin orangtua kita tidak tahu.
Guru adalah pahlawan.
Tapi,tidak bisa dipungkiri memang , guru tetaplah manusia, yang punya sifat khilaf dan salah.
Namun, sebagai Guru , semampu mungkin untuk terus menunjukan sesuatu yang baik sebagai tauladan untuk para muridnya.
Manum aja jadinya jika Guru bersikap Rasis ,apalagi dimedia sosial?.
Jelas hal seperti itu akan menjadi bumerang untuk dirinya sendiri dan bahkan bisa berimbas kepada yang lain.
Seperti yang sedang viral dimedia sosial ini , ada seorang oknum pengguna sosial media yang merupakan seorang Guru bernama Agas Saptoadi memberikan statement di media sosial tentang Pekerjaan Tenaga Kerja Wanita Indonesia di luar negeri.
Statement yang dilontarkan Pria yang diketahui melalui akunnya Bekerja di UPT SKB Dinas Pendidikan Bontang ,berasal dari Pemalang dan Tinggal di Bontang , Kalimantan Timur ini memang tidak begitu panjang, namun mampu melukai hati banyak orang.
[ads-post]
Agas mengatakan bahwa TKW yang bekerja di luar negeri berasal dari keluarga yang miskin, Minim pendidikan dan hanya mempunya keterampilan menjadi Babu ( pembantu ) di negeri Orang.
Sabtu juga menyebutkan bahwa tidak ada yang perlu dibanggakan dengan menjadi TKW , karena mereka hanya hidup dari belas kasihan majikan , memakan sisa makanan majikan, memakai pakaian bekas punya majikan .
Karena statement yang ia lontarkan melalui tulisan itu membuat para netizens kesal dan marah.
Berikut statementnya :
Post a Comment